Sunday, December 28, 2008

pergolakan pemikiran islam

So today, my dad gave me a book which is probably going to be the best book I will ever lay my hands on. The title is Pergolakan Pemikiran Islam by Ahmad Wahid. Anybody ever heard of it. Sumpah2, gw cuma bisa bilang. Bacaaaaaaaaaa sumpah bacaaaaaaaa ini bagus bgtttt I can’t even describe it. So what I’m going to do is write some passages from my favorite part, kebebasan berpikir. Here it goes:

 

 

 saya sungguh tidak dapat mengerti mengapa orang begitu phobi dengan pemikiran bebas. Malahan orang yang takut untuk berpikir bebas itu ditimpa oleh ketakutan dan keraguan akan kepura-puraannya yang sudah tidak terlihat. Dia ragu untuk berkata bahwa ada suatu pikiran yang dia benamkan di bawah sadarnya. Pikiran yang dibenamkan ini dia larang untuk muncul dalam kesadarannya.

 

Dengan berpikir bebas bisa salah hasilnya. Dengan tidak berpikir bebas juga bisa salah hasilnya. Lalu mana yang lebih potensial untuk tidak salah? Dan mana yang lebih potensial untuk menemukan kebenaran-kebenaran baru? Saya kira orang yang tidak mau berpikir bebas itu telah menyia-nyiakan hadian Allah yang begitu berharga yaitu otak.

 

Tuhan aku ingin berbicara dengan engkau dalam suasana bebas. Aku percaya bahwa engkau tidak hanya benci pada ucapan-ucapan yang munafik, tapi juga benci pada pikiran-pikiran yang munafik, yaitu pikiran-pikiran yang tidak berani memikirkan yang timbul dalam pikirannya, atau pikiran yang pura-pura tidak tahu pada pikiran sendiri

 

Saya tidak mau jadi orang munafik, sok suci dan semacam itu. Percobaan menyembunyikan pikiran bawah sadar yang mungkin ada? Dan saya tidak mau berpura-pura. Apalagi terhadap sesama manusia seperti Ahmad dan lain-lainnya.

 

 

Ya itu sedikit dari bagian kebebasan berpikir. Haha. Bagian abis kebebasan berpikir: Emoh jadi orang munafik.

ok so do you now get what i like about the passage that i just wrote? or no no, do you get what this guy is actually talking about? the book is about the muslim way of thinking. so this guy, he kinds of mempertanyakan cara berpikir muslim. apa bener kita harus nerima semua aturan dan hukum islam itu secara mentah2? dan kalau misalnya kita mau mempertanyakan sesuatu, apa itu dosa? apa semua pikiran untuk mempertanyakan aturan2 tersebut dianggap dosa? apa benar semua hal yang di luar quran dan hadits itu salah? apa tuhan akan menghukum kita karena kita berpikir bebas padahal tuhan sendiri yang memberi kita akal tsb?

and my favorite part, kenapa orang takut bgt berpikir bebas? like mentioned earlier, it's because they're afraid. people who don't think freely has things supressed in their mind and pretends that those thoughts never occur to their head. free thinkers brought up those thoughts and those close minded people are of course disturbed cause they're kind of forced to face their lies. i mean, COME ON, masa si lo ga pernah mempertanyakan apa-apa tentang agama lo? lo bener2 mau nelen mentah2 tu the fact that moses parted the red sea and how a certain somebody we know could resurrect or whatever. i'm sorry if this is kind of harsh but if you claim you've never questioned those things, then you're the one being harsh to yourself.

yeah this book talks about stuff like that. THAT is why i LOVE it.

 


6 comments:

vjosch said...

gw gak ngerti. maksudnya lo bilang bagus dari buku itu apa? would you mind explaining to me? hihi
akhirnya ada juga sisi religius lo walau agak kurang agama banget sih isi bukunya haha

Pramesti WIdya Kirana said...

ok first of all, let me make it clear to you that i DO NOT have a religious side and i probably never will. and second, reread my post, i've 'downgraded' it from advanced to intermediate. i've written down EXACTLY why i like this book.

vjosch said...

Sori, gw BARU bener-bener baca blog lo ulang. Haha. Iya iya ternyata nih buku lo banget. Yeah gw sih juga suka mempertanyakan hal yang sama ma agama gw, tapi kalopun gw akhirnya, katakanlah menang, bisa bilang dan buktiin kalo itu semua irasional, gw juga bisa apa? Kalo di agama gw slalu bilang "itu menurut kitab suci" jadi mereka juga gak maksain argumentnya ttg hal2 yg gak logis itu. Mungkin agama KTP lo juga berkata demikian? Hahahaha.

Iskandar Arai Borneo said...

wah keren jugalo Idya, pemikiran lo udah sama kaya gw yg udah berusia 25 tahun, gw sudah baca bukunya Tan Malaka orang sosialis dia di era kemerdekaan, gw kenal pemikiran liberal itu dari sodara yg baru liburan ke indonesia, sejak 1o tahun dia sekolah di pensylvania, palagi gw ketemu pemikiran mas Ulil Abshar abdala pemikir muda islam yg progressif saat ini sedang menempuh program PhD di Harvard University, wah ekren banget lo Idya...

palagi lo kenal Pemikiran Irsyad Mandji wah tambah seru lagi he2...

febriana said...

salam kenal widya..
wah baca blognya widya jadi ketagihan
bahasa inggrisnya TOP
aku muslim wid, dan sejauh ini aku masih punya ruang untuk bebas berpikir.
tapi emang beda cara berpikirnya orang yang menganut suatu agama/kepercayaan sama yang nggak wid.
orang yang menganut agama, mereka pastinya pernahlah berpikir, kenapa kog saya musti menjalankan ibadah ini dan itu. hanya saja pemikiran orang beragama itu rata-rata masih dalam konsep optimis kepada agamanya atau Tuhannya.
contohnya kayak orang pacaran aja. orang beragama itu sama kayak orang yang percaya sama pasangannya. jadi kalo pasangannya gak nelpon dia hari itu, dia berpikir positif "mungkin pacarnya sibuk atau abis pulsa". sedangkan orang yg nggak beragama sama kayak orang yang nggak percaya sama pacarnya, jadi kalo ada kejadian kayak di atas dia langsung negatif thingking.
sebenarnya lebih enak ngobrol secara langsung sih, daripada komen2 kayak gini.
over all, nice to know you widya, keep writing yaa

Pramesti WIdya Kirana said...

febriana, kok ga ninggalin website or contact? i'd love to chat :)